Teknologi Internet (Sejarah)
A.
SEJARAH INTERNET
Internet berasal dari
kata Interconnection network-ing yang
mempunyai arti hubungan berbagai komputer dan berbagai tipe (platform) komputer
yang membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia dengan melalui jalur
telekomunikasi seperti telpon, wireless, bahkan satelit.
Pada tahun 1969, lembaga riset Departemen Pertahanan
Amerika atau DAPRA (Defence Advance Research Project Agency) mendanai sebuah
proyek untuk mengembangkan jaringan komunikasi data antar beberapa komputer.
Pengembangan jaringan tersebut sukses dan melahirkan ARPNet. Pada tahun 1972
organisasi ini kemudian mendemonstrasikan di depan peserta The Fisrt International Conference on Computer Communication dengan
jaringan yang terpasang sebanyak 40 titik (node).
Sebenernya tujuan awal dibangunnya proyek tersebut adalah
untuk keperluan militer. Departemen Pertahanan Amerika menggunakannya untuk
menghubungkan daerah-daerah yang vital agar bisa terhubung untuk mengatasi
masalah bila terjadi serangan nuklir dan gangguan keamanan lainnya.
Dan pada tahun 1972, email mulai diperkenalkan. Dengan
email, para peneliti bisa lebih mudah untuk berkirim data dan informasi.
Semenjak saat itum traffic yang ada dalam networking tersebut menjadi semakin
tinggi. Pada 1 Januari 1983, DAPRANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari
NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari internet yang kita kenal hari ini.
Aplikasi internet yang pertama kali ditemukan adalah FTP
(File Transport Protocol) yang
merupakan sebuah cara yang digunakan untuk mengirimkan atau mentransfer file.
Pada tahun 1984 jumlah host di internet lebih dari 1000 buah. Pada tahun itu
pula diperkenalkannya DNS (Domain Name
System) yang digunakan untuk mengganti atau mendefinisikan suatu IP (Internet Protocol) agar lebih mudah
diingat.
Tahun 1986 lembaga ilmu pengetahuan nasional Amerika
Serikat, US NSF (National Sciene
Foundation) mendukung pembuatan jaringan TCP/IP yang didanai oleh
organisasi NSFNet. Jaringan ini digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer
dan memungkinkan terhubungnya universitas-universitas di Amerika Serikat dengan
kecepatan sebesar 56 Kbps. Jaringan ini menjadi embrio berkembangnya internet
sampai saat ini.
Pada tahun 1987 berdirilah sebuah ISP (Internet Service Provider) yang diberi
nama UUNet yang pada saat itu merupakan provider utama internet. Pada tahun
1989, diperkenalkan sebuah protokol yaitu Hypertext
Transfer Protocol atau HTTP. Dengan protokol yang sama, akan memudahkan
komputer untuk saling berhubungan. Dengan HTTP ini, internet tidak lagi menjadi
rumit dan bukan lagi hanya untuk para ilmuan atau teknisi. Protokol ini pertama
kali dibuat oleh Tim Berners-Lee.
Pada tahun 1995
perkembangan internet semakin meluas, hal ini ditandai dengan hadirnya penyedia
jasa internet (ISP), NSFNet yang telah lama menjadi tulang punggung internet
kembali menjadi jaringan untuk keperluan riset. Karena perubahan ini, lalu
lintas data yang melalui Amerika dialihkan ke jaringan tulang punggung penyedia
jasa internet. Sementara itu NSFNet mengembangkan jaringan berkecepatan sangat
tinggi yang menghubungkan lima pusat komputer super. Jaringan tersebut diberi
nama VBNS (Very High Speed Backbone
Network Service) dengan kecepatan 622 Mbps (OC-12).
Seiring berjalannya
waktu, aplikasi internet semakin bertambah dengan diciptakannya WAIS (Wide Area Information Service), Gopher,
dan WWW (World Wide Web).
B. CARA KERJA INTERNET
1. Server Client
Untuk terhubung dengan halaman web tertentu
(komputer dalam keadaan “online”), terlebih dahulu kita harus terhubung dengan
server, yang bekerja sepanjang hari kecuali bila ada gangguan atau sedang down.
Server adalah komputer yang mengirimkan data dari dan ke dalam internet.
Pengguna internet yang meminta informasi dari server disebut client. Komputer
yang kita gunakan adalah client yang meminta informasi dari ISP (Internet Service Provider), yang
berfungsi sebagai server.
2. Antena Pemancar dan Satelit
Server terhubung dengan antena pemancar yang
selanjutnya juga terhubung dengan satelit, sehingga proses transmisi data dapat
berjalan dengan lancar.
3. Modem dan Router
Antara server dengan client, menggunakan
penghubung yang dinamakan modem. Jika koneksi yang diperlukan hanya untuk satu
komputer, modem dapat langsung terhubung ke komputer (client) setelah terhubung dengan server. Namun, jika koneksi
ditujukan untuk beberapa komputer, modem setidaknya dihubungkan ke router
terlebih dahulu sebelum tersambung ke komputer-komputer client.
4. Protokol
Semua server dan client berkomunikasi dengan
bahasa komputer yang disebut protokol. Jika kita terhubung dengan internet,
kita akan melihat setiap alamat situs web diawali dengan http:// yang merupakan cara kerja dari world Wide Web. Ini
merupakan default address bagi kebanyakan situs di dunia ini (disamakan) dengan
tujuan agar kita tidak perlu lagi mencari-cari protokol untukk mengakses sebuah
situs. Cukup dengan satu protokol meski sebenernya ada beberapa protokol lain
untuk electronic mail, transfer data komputer, atau yang lainnya.
5. IP
Paket informasi komputer dikirim dari komputer
ke komputer menggunakan alamat numerik yang disebut IP Address. IP Address
memberikan informasi dari mana paket berasal dan akan ditujukan ke mana.
Terdiri dari 4 deret angka dipisahkan oleh titik. Misalnya, 123.567.341.2.
6. Internet Browser
Software browser/internet browser adalah
Internet Explorer, Firefox, Netscape, Opera, atau Google Chrome.
Software-software tersebut menerjemahkan informasi yang dikirim server kepada
client, sehingga memudahkan pengguna dalam mendapatkan informasi yang
diinginkan.
C. KARAKTERISTIK INTERNET
Karakteristik internet
yaitu fleksibel sehingga mudah diakses dimana saja dan kapan saja sebagai media
interpersonal. Internet juga berperan sebagai media massa yang memungkinkan
terjadinya komunikasi one-to-one maupun
one-to-many, memiliki sifat
interaktif, memungkinkan terjadinya komunikasi secara sinkron (synchronous) maupun tertunda (asynchronous), sehingga memungkinkan terselenggaranya
ketiga jenis dialog atau komunikasi yang merupakan salah satu syarat
terselenggaranya suatu proses belajar mengajar [Hardjito, 2002].
Menurut Ari Nugraha
(2014) kelebihan internet diantaranya adalah :
1. Cakupan informasi.
Informasi yang terkandung dalam internet sangat besar dan banyak. Hampir setiap
jenis informasi dalam berbagai format (teks, grafik, gambar, audio, video, dan
sebagainya) dapat dengan mudah kita temui di internet.
2. Kemutakhiran data. Data
dan informasi yang di sharing melalui internet merupakan informasi yang paling
up to date. Informasi yang dapat diakses keterbaruannya tidak lagi dalam
hitungan hari, namun juga hitungan jam, menit, bahkan detik.
3. Konektivitas dan
aksesibilitas. Koneksi dan jangkauan jaringan internet tersedia secara real
time dan terus-menerus, serta daya jangkau yang luas bisa diakses dari berbagai
belahan dunia (keunggulan geografis)
4. Interaktif. Jaringan
internet memungkinkan tiap penggunanya beinteraksi secara real time melalui
berbagai aplikasi yang tersedia, baik dengan pengguna lain maupun dengan konten
informasi yang diaksesnya.
Menurut Ari Nugraha
(2014) internet memiliki kelemahan seperti :
1. Informasi palsu (hoax). Banyak
informasi yang beredar melalui jaringan internet tidak terbukti kebenarannya,
bahkan menyesatkan.
2. Infrastruktur jaringan.
Masih cukup banyak daerah-daerah maupun negara-negara berkembang yang jaringan
internetnya sangat lemah.
3. Adiktif. Internet
memiliki sifat candu dan gaya goda yang besar.
4. Virus dan cracker. Virus
komputer
D. ISP (Internet Service Provider)
Internet Service
Provider (ISP) berfungsi sebagai pintu gerbang dari komputer lokal tanpa
koneksi internet ke dunia internet. ISP dapat berfungsi sebagai pintu gerbang
ke dunia internet, karena ISP memiliki fasilitas khusus sehingga bisa terhubung
ke internet secara langsung.
E. TCP (Transmission
Control Protocol) / IP (Internet Protocol)
Sebenernya mengacu pada
sekumpulan set protokol yang terdiri dari dua protokol utama yaitu : Transmission Control Protocol dan Internet Protocol. TCP/IP memungkinkan
terjadinya komunikasi antar komputer yang memiliki perbedaan karakteristik dari
segi hardware maupun software. Model TCP/IP mengikuti model konsep empat layer
yang dikenal sebagai Departement of
Defense/DoD, dengan tujuan membangun jaringan yang dapat bertahan pada
segala kondisi. Kemudian TCP/IP dijadikan model dasar yang terus digunakan dan
menjadi sebuah standar. Protokol TCP/IP memiliki model referensi yang terdiri
dari 4 layer yaitu :
1. Application Layer Aplication
Berfungsi untuk menangani high-level protokol,
masalah representasi data, proses encoding, dan dialog control yang
memungkinkan terjadinya komunikasi antar aplikasi jaringan. Application Layer
berisi spesifikasi protokol-protokol khusus yang menangani aplikasi umum diantaranya
adalah :
a. HyperText Transfer
Protocol (HTTP) merupakan protokol yang dipakai untuk mayoritas komunikasi
World Wide Web.
b. File Transfer Protocol (FTP) merupakan suatu
layanan internet yang mentransfer file-file dari satu komputer ke komputer
lain.
c Simple Mail Transfer
Protocol (SMTP) merupakan suatu protokol yang dipakai server mail untuk mentransfer
e-mail.
d. telnet merupakan suatu protokol
yang menyamai terminal yang dapat dipakai untuk me-logon ke host jaringan yang
jauh. telnet menawarkan para pemakai suatu kapabilitas dalam mengoperasikan
program-program secara jauh dan memudahkan administrasi yang jauh. telnet
disediakan untuk semua sistem operasi dan mengurangi integrasi dalam lingkungan
jaringan yang heterogen.
e. Domain Name System (DNS) merupakan seperangkat
protokol dan layanan pada suatu jaringan TCP/IP yang membolehkan para pemakai
jaringan untuk mempergunakan nama-nama hirarki yang sudah dikenal ketika
meletakkan host ketimbang harus mengingat dan memakai alamat IP-nya.
f. Simple Network
Management Protocol (SNMP) memungkinkan untuk mengelola node
jaringan seperti server, workstation, router, bridge, dan hub dari host
sentral. SNMP dapat dipakai untuk mengkonfigurasi device yang jauh, memantau
kinerja jaringan, mendeteksi kesalahan jaringan atau akses yang tidak cocok dan
mengaudit pemakaian jaringan.
2. Transport Layer
Menyediakan layanan pengiriman dari sumber data
menuju ke tujuan data dengan cara membuat logical connection antara keduanya.
Layer ini bertugas untuk memecah data dan membangun kembali data yang diterima
dari Application Layer ke dalam aliran data yang sama antara sumber dan
pengirim data. Transport Layer terdiri dua protokol yaitu TCP dan UDP. Protokol
TCP memiliki orientasi terhadap reliabilitas data. Sedangkan protokol UDP lebih
berorientasi kepada kecepatan pengiriman data.
3. Internet Layer
Bertugas untuk memilih rute terbaik yang akan
dilewati oleh sebuah paket data dalam sebuah jaringan. Selain itu, layer ini
juga bertugas untuk melakukan packet
switching untuk mendukung tugas utama tersebut. Internet Layer terdiri dari
:
a. Internet protocol (IP), untuk
mengalamatkan dan me-route paket-paket.
b. Internet Control Message Protocol (ICMP), untuk
mengirimkan pesan-pesan kesalahan ke IP ketika terjadi masalah.
c. Address Resolution
Protocol (ARP), untuk menentukan alamat hardware pada host.
d. Reverse Address Resolution Protocol (RARP), untuk
menyediakan resolusi alamat kebalikan pada host yang menerima.
e. Internet Group
Management Protocol (IGMP), untuk menginformasikan router tentang
ketersediaan anggota-anggota pada grup multicast.
4. Network Access Layer
Bertugas untuk mengatur semua hal-hal yang
diperlukan sebuah IP paket agar dapat dikirimkan melalui sebuah medium fisik
jaringan. Termasuk di dalamnya detail teknologi LAN dan WAN. Contoh dari layer
ini adalah protokol standar modem PPP dan SLP, termasuk juga drive perangkat
keras yang diperlukan untuk mengenali sebuah perangkat jaringan.
5. Transmission Control Protocol (TCP)
Digunakan bersama dengan IP untuk mengirim data
dalam bentuk unit-unit pesan antara komputer ke internet. Protokol TCP
bertanggung jawab untuk pengiriman data dari sumber ke tujuan dengan benar. TCP
bertugas mendeteksi kesalahan atau hilangnya data dan melakukan pengiriman
kembali sampai data yang benar diterima dengan lengkap. TCP menyediakan
pelayanan seperti connection oriented,
reliable, dan byte stream service.
Connection oriented berarti dua aplikasi pengguna TCP harus melakukan pembentukan
hubungan dalam bentuk pertukaran kontrol informasi, sebelum transmisi data
terjadi untuk dapat melakukan pertukaran data tersebut. Reliable berarti TCP
menerapkan proses deteksi kesalahan paket dan retransmisi. Byte stream service
berarti paket dikirimkan dan sampai ke tempat tujuan secara berurutuan.
6. Internet Protocol (IP)
Adalah protokol pada TCP/IP yang mengatur
bagaimana suatu data dapat dikenal dan dikirim dari satu komputer ke komputer
lain hingga sampai ke tujuan dalam suatu jaringan komputer. IP memiliki
karakteristik sebagai connectionless
protocol. Ini berarti IP tidak melakukan error-detection-and-recovery dan
pertukaran kontrol informasi untuk membangun sebuah koneksi sebelum mengirim
data. Sebuah koneksi baru akan terjadi apabila proses tersebut dilakukan,
sehingga dalam hal ini, IP bergantung pada layer lainnya untuk melakukan proses.
IP memiliki lima fungsi utama dalam sebuah jaringan berbasiskan TCP/IP :
a.
Mendefinisikan paket yang merupakan unit dasar
transmisi di internet.
b. Mendefinisikan skema
pengalaman internet.
c.
Memindahkan data antara Transport Layer dan
Network Access Layer.
d. Melakukan routing paket.
e.
Melakukan fragmentasi dan penyusunan ulang
paket.
7. User Datagram Protocol (UDP)
Menawarkan suatu layanan datagram tanpa koneksi
yang menjamin pengiriman atau pengurutan paket-paket yang dikirimkan secara
benar.r Checksum data UDP bersifat opsional, yang menyediakan suatu cara untuk
mempertukarkan data pada jaringan-jaringan yang sangat diandalkan tanpa perlu
membutuhkan waktu pemrosesan atau sumber daya jaringan.
UD dipakai oleh aplikasi-aplikasi yang tidak
memerlukan pengakuan tentang aplikasi data. Aplikasi tersebut secara khusus
mentransmisikan sejumlah kecil data pada suatu waktu. Paket-paket yang
disiarkan harus memakai UDP. Contoh layanan dan aplikasi yang memakai UDP
adalah DNS, RIP, dan SNMP.
F. NID (Networks Internet
Detection) dan HID (Host Internet Detection)
Sebuah
IDS berbasis host (HIDS) berjalan pada host individu atau perangkat dalam
jaringan. Ini memonitor lalu lintas masuk / keluar ke / dari komputer serta
internal aktivitas
seperti panggilan sistem. HIDS hanya melihat perangkat individual, dan dapat tidak menyadari
lingkungan jaringan secara keseluruhan. Contoh HIDS termasuk OSSEC dan Tripwire. Tripwire adalah merek
perangkat lunak yang digunakan untuk memastikan integritas file sistem penting dan direktori dengan mengidentifikasi
semua perubahan yang dibuat.
Opsi
konfigurasi Tripwire mencakup kemampuan untuk menerima peringatan melalui email
jika file tertentu diubah, dan pemeriksaan
integritas otomatis. Menggunakan Tripwire untuk deteksi intrusi dan penilaian
kerusakan membantu melacak perubahan sistem dan dapat mempercepat pemulihan dari pembobolan dengan
mengurangi jumlah file yang harus dipulihkan untuk memperbaiki sistem.
Tripwire
membandingkan file dan direktori dengan database dasar lokasi file, tanggal
yang diubah, dan data lainnya. Ini menghasilkan garis dasar dengan mengambil
snapshot file
dan direktori tertentu dalam keadaan aman yang diketahui. Setelah membuat basis
data dasar, Tripwire membandingkan sistem saat ini dengan basis data dan
melaporkan setiap modifikasi,
penambahan, atau penghapusan.
Network-based
IDS (NIDS) memonitor lalu lintas jaringan ke/dari jaringan. A NIDS berisi sensor untuk
mengendus paket, dan penganalisis data untuk memproses dan menghubungkan data.
Alarm dibangkitkan setiap kali gangguan yang dicurigai ditemukan. Namun, NIDS tidak memiliki
pengetahuan tentang aktivitas internal komputer individu.
Contoh
NIDS termasuk Snort dan Bro.
Snort
adalah NIDS gratis dan open-source, dibuat pada tahun 1998 dan dikembangkan
oleh Source-api. Snort memiliki kemampuan untuk melakukan analisis lalu lintas
waktu nyata dan masuk paket jaringan
IP. Snort melakukan analisis protokol, pencarian konten, dan pencocokan konten.
Itu bergantung pada seperangkat kebijakan yang telah ditentukan sebelumnya yang
disebut "Aturan snort" untuk mendeteksi lalu lintas yang
mencurigakan. Aturan menentukan pola serangan potensial, termasuk alamat IP,
port nomor,
protokol, dan pola string.
Aturan
snort perlu sering diperbarui untuk mengikuti
serangan baru. Snort juga dapat digunakan untuk mendeteksi probe atau serangan,
termasuk namun tidak terbatas pada upaya sidik jari sistem operasi, gerbang
umum antarmuka,
buffer overflows, probe blok pesan server, dan pemindaian port.
Materi Selengkapnya : Unduh
Komentar
Posting Komentar