Asesmen As, For, dan Of Learning
Kuningan -- Asesmen (assessment) merupakan bagian penting dari proses pembelajaran di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Asesmen membantu guru untuk memahami perkembangan anak, mengidentifikasi kebutuhan individu mereka, dan merancang strategi pembelajaran yang sesuai. Ada beberapa jenis asesmen yang umum digunakan dalam konteks PAUD, antara lain:
1. Asesmen sebagai proses pembelajaran (Assessment as Learning):
Tujuan: Mendorong anak untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan menyadari kemampuan serta kelemahan mereka sendiri. Contoh: Proses refleksi, portofolio anak, dan self-assessment.
2. Asesmen untuk proses pembelajaran (Assessment for Learning):
Tujuan: Memberikan informasi kepada guru untuk menyusun pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak. Contoh: Tes formatif, pengamatan guru, dan feedback berkelanjutan.
3. Asesmen pada akhir pembelajaran (Assessment of Learning):
Tujuan: Menilai pencapaian hasil belajar anak setelah suatu periode pembelajaran. Mendapatkan nilai capaian hasil belajar untuk dibandingkan dengan kriteria capaian yang telah ditentukan. Contoh: Tes sumatif, proyek penilaian akhir, dan tes standar.
Dalam konteks PAUD, asesmen biasanya lebih bersifat otentik, melibatkan pengumpulan data berdasarkan fakta yang sebenarnya, terutama melalui partisipasi aktif anak dalam kegiatan bermain-belajar sehari-hari. Asesmen otentik memungkinkan pengumpulan informasi yang lebih akurat tentang perkembangan anak, karena berfokus pada pengamatan langsung terhadap keterlibatan mereka dalam situasi nyata.
Terapkan asesmen sebagai sarana refleksi dan perbaikan pembelajaran, agar murid mendapatkan proses pembelajaran yang bermakna.
Penulis : Rizqika Khumairaa (PGPAUD semester 7)
Komentar
Posting Komentar