Asesmen Awal PAUD pada Kurikulum Merdeka

Kuningan -- Pada pembelajaran anak usia dini tidak terlepas dari proses penilaian. Penilaian ini dikenal dengan istilah asesmen yang artinya proses pengumpulan informasi tentang perkembangan dan pertumbuhan anak. 

Pada Kurikulum Merdeka, dikenal istilah asesmen awal, asesmen awal merupakan proses penilaian untuk mengetahui kemampuan dasar anak, mengetahui kondisi awal sebelum merancang suatu pembelajaran. Kondisi awal di sini maksudnya mengetahui kekuatan dan kelemahan setiap anak. Untuk merancang pelaksanaan pembelajaran dengan tepat, penting bagi guru mengetahui kekuatan dan kelemahan setiap anak. 

Asesmen awal dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan. Anak dapat juga diberikan pilihan kegiatan yang mereka sukai, misalnya bermain balok, pasir, menggambar, finger painting dan lain sebagainya.

Guru dapat melakukan pengamatan dengan mendampingi anak bermain sambil mengajukan pertanyaan-pertanyaan pemantik, scaffolding dan motivasi/penguatan. Dalam proses kegiatan tersebut guru bisa mendapatkan data untuk asesmen, misalnya dari respon/jawaban anak, dari gestur anak, ide atau imaginasi yang disampaikan anak, hasil karya yang dibuat anak, cara anak berinteraksi dan berkolaborasi dan lain sebagainya.

Dalam hal ini asesmen diperlukan sebagai cara dalam melihat implementasi perkembangan pola pikir (Growth Mindset).  Program Merdeka Belajar-Merdeka Bermain terdapat prinsip asesmen yang didasarkan pada Capaian Pembelajaran (CP) PAUD, yang diarahkan pada 3 (tiga) Capaian Pembelajaran (CP), yaitu: 1) nilai agama dan budi pekerti, 2) jati diri, 3) dasar literasi STEAM (sains, teknologi, rekayasa, seni, matematika). 

Sementara itu terdapat pula 4 (empat) instrumen atau teknik asesmen pada jenjang PAUD sebagai bagian utama dari konsep asesmen, yaitu: catatan anekdot, ceklis,  hasil karya, dan foto berseri.

Penulis: Silva Miftahul Manah, PGPAUD 7

Komentar