Asesmen PAUD Berdasar Konsep Merdeka Belajar Merdeka Bermain di PAUD


Kuningan -- 
Asesmen dalam pendidikan memiliki peran yang krusial karena berfungsi sebagai sumber informasinperkembangan peserta didik dalam pencapaian indikator tertentu yang telah ditetapkan. Asesmen diperlukan dalam menganalisis perkembangan pola pikir (Growth Mindset) sehingga dapat digunakan oleh orang tua dan guru dalam nenetapkan program yang sesuai.

Konsep bermain dan belajar adalah ruh dalam Merdeka Belajar-Merdeka Bermain. Kurikulum dalam PAUD memiliki dua aspek penting, yaitu:

1.Kegiatan belajar mendukung proses belajar sejalan dengan optimalisasi aspek perkembangan.

2.Kurikulum yang diterapkan melalui proses perencanaan yang mempu mengukur perkembangan anak sebaga persiapan menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kurikulum anak usia dini dipusatkan pada peserta didik.

Pada Kurikulum Merdeka, dikenal istilah asesmen awal. Hal ini dilakukan guna mengetahui kemampuan dasar anak sehingga memudahkan guru dalam merancang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Mengapa asesmen awal penting ?

Guru perlu memahami dan mengetahui potensi anak, sehingga stimulasi dan proses pembelajaran dapat disesuakan dengan kebutuhan anak.

Bagaimana cara melakukan asesmen awal ?

Assesmen awal dapat dilakukan dengan berbagai hal, seperti dengan memeberi pilihan kegiatan yang anak sukai. Guru dapat melakukan pengamatan.

Asesmen awal dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan. Anak dapat juga diberikan pilihan kegiatan yang mereka sukai, misalnya bermain balok, pasir, menggambar, finger painting dan lain sebagainya.


Guru dapat melakukan pengamatan dengan mendampingi anak bermain sambil mengajukan pertanyaan-pertanyaan pemantik, scaffolding dan motivasi/penguatan. Dalam proses kegiatan tersebut guru bisa mendapatkan data untuk asesmen, misalnya dari respon/jawaban anak, dari gestur anak, ide atau imaginasi yang disampaikan anak, hasil karya yang dibuat anak, cara anak berinteraksi dan berkolaborasi dan lain sebagainya.

Selanjutnya, jika kita lihat dalam konteks keseluruhan assesmen awal ini mampu memberikan'dukungan individu' yang diharapkan dapat membantu mengidentifikasi anak-anak yang mengalami keterlambatan atauun kemajuan perkembangan. Nah kalau begitu, lalu apa bedanya dengan assesmen otentik? Sobat PAUD, dalam melakukan assesmen awal tentu harus diikuti dengan assessment otentik karena dalam mendignosa perkembangan anak membutuhkan keaslian data (apa adanya) tanpa dibuat-buat. Jadi assesmen awal dilakukan dengan otentik. Berikut, mari kita lihat pembagian assesmen awal:

Assesmen awal non kognitif, yaitu melakukan penilaian di luar cakupan perkembangan kognitif anak yang meliputi berikut ini:

1. Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi anak

2. Mengetahui aktivitas selama di rumah

3. Mengetahui kondisi keluarga anak

4. Mengetahui latar belakang lingkungan sosial anak

5. Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat setiap anak.

Sedangkan assesmen awal kognitif meliputi:

1. Mengidentifikasi capaian perkembangan anak,

2. Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan minat, bakat dan kompetensi anak.

Assesmen awal ini tidak terlepas dari data otentik sebagaimana yang disinggung di atas tadi, oleh karena itu jangan abaikan proses dokumentasi setiap perkembangan anak, baik melalui hasil karya, observasi, catatan anekdot, wawancara dengan keluarga dan data lainnya yang dapat menunjang proses assesmen ini.

Penulis: Mega, PGPAUD 7

Komentar