Pentingnya Asesmen dalam Pendidikan Anak Usia Dini
Pada usia ini terjadi proses pematangan fungsi fisik dan psikis sehingga anak siap menerima berbagai rangsangan yang berbeda dari lingkungannya. Masa anak usia dini disebut sebagai golden age karena anak menyerap seluruh stimulus yang dia dapat. Tahap ini hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk melihat, mengembangkan dan meningkatkan potensi anak dengan memberikan rangsangan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk melihat, mengembangkan dan meningkatkan potensi anak maka asesmen perlu dilakukan.
Nah, oleh karena itu kita harus tahu apa itu asesmen?
Asesmen merupakan suatu proses mendeskripsikan secara apa adanya tentang perilaku yang ditunjukkan oleh anak. Perilaku yang dimaksud diarahkan pada aspek perkembangan yang harus dikuasai anak.
Lalu apa tujuan asesmen?
Asesmen bertujuan untuk mengungkapkan fakta perkembangan aktual yang terjadi dan dicapai anak, memetakan capaian perkembangan pada setiap anak, mengelompokan anak pada capaian perkembangan yang relatif sama, dan memberikan program yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Asesmen dibuat untuk mengetahui kemajuan belajar anak dan sebagai teknik pelaporan. Asesmen merupakan cara untuk memantau perkembangan belajar anak melalui pemantauan terus menerus dalam berbagai konteks dan berdasarkan apa yang dapat dikerjakan dan dihasilkan.
Untuk mencapai proses asesmen yang benar maka perlu diperhatikan prinsip utama yakni: 1) objektif atau memberikan gambaran secaranya apa adanya, 2) continue atau terus menerus, 3) bermakna, yakni menemukan dan mengungkap informasi atau keterangan yang bermakna bagi anak, orang tua dan lembaga PAUD agar dapat memberikan pendampingan program yang sesuai. Pelaksanaan asesmen dapat menggunakan dua pendekatan utama yakni pendekatan asesmen formal (formal based assessment) dan asesmen informal (informal based assessment).
Pendekatan asesmen formal biasanya menggunakan instrumentasi dan berbasis pada skor atau angka sehingga ada juga yang menyebutnya sebagai asesmen berbasis tes. Sedangkan pendekatan asesmen informal menggunakan situasi nyata dan hasil karya nyata anak untuk menggambarkan keadaan perilaku secara apa adanya. Ketika pendidik menggunakan situasi nyata dan membuat deskripsi secara apa adanya dari perilaku yang ditemukan maka dikategorikan sebagai asesmen otentik sedangkan jika pendidik mendeskripsikan perilaku anak berdasarkan hasil karya anak maka dikategorikan sebagai portofolio.
Kesimpulannya, Anak usia dini perlu melakukan asesmen untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk melakukan itu, peran guru dan orang tua dalam asesmen anak usia dini ini sangat penting. Dan karena asesmen ini merupakan bagian dari rangkaian pendidikan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain, maka asesmen ini perlu dilakukan.
Penulis: Aida Dilla Wijaya, PGPAUD Semester 7
Komentar
Posting Komentar